Makna "Kartini Milenial" bagi Para Jurnalis


JAKARTA, KabarKamu.Com - Perjuangan Kartini untuk memajukan pemikiran para perempuan Indonesia yang kala itu berada pada strata sosial rendah patut kita rayakan setiap tahunnya. Tentu bukan untuk hura-hura, tapi lebih memaknai apa yang sudah diperjuangkan saat itu mulai dari belajar bahasa Belanda, hingga menulis surat kepada beberapa temannya di Eropa. Setiap tulisannya tentu membekas hingga lahirlah sebuah buku Door Duisternis Tot Licht (Dari Kegelapan Menuju Cahaya) atas inisiatif kawannya bangsa Eropa J.H. Abendanon pada 1911. 

Segala curhatan dan mimpi Kartini semasa hidupnya akhirnya diterbitkan kembali 11 tahun kemudian dalam bahasa Melayu oleh Balai Pustaka dan diberi judul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Perjuangan Kartini membuat perempuan Indonesia bebas mengaktualisasikan diri di berbagai bidang. Tak sedikit kita melihat perempuan hebat muncul menginspirasi bayak orang di berbagai profesi mulai dari sutradara, juru kamera, atlet, sastrawan, pilot, teknisi, arsitek, analis, hingga jurnalis.

Kondisi Kartini dulu jelas berbeda jauh dengan Kartini masa kini yang semua serba dipermudah dengan teknologi yang serba digital.

Kini Kartini milenial telah hadir mengisi ruang di antara masyarakat untuk terus memotivasi dan menginspirasi para perempuan Indonesia untuk maju dan berkarya. Bagaimana bentuk perjuangan Kartini di era mienial? Berikut beberapa pemikiran dari Kartini muda yang masih dan pernah mendedikasikan dirinya di bidang jurnalistik.

Dian Mirza
"Bagi saya kartini masa kini adalah mereka yg mandiri, kuat dalam menghadapi segala tantangan, selalu mengupgrade diri, dan bisa menjadi dampak untuk banyak orang."



Dita Faisal
"Sekarang Kartini tengah berada di era Milenial. Inilah saatnya Kartini Milenial memajukan dunia literasi, mulai dari giat membaca, menulis, dan merekam berbagai peristiwa penting untuk memajukan dunia literasi digital berkonten positif dan inspiratif. Menebar status di media sosial dengan pesan unik, tanpa menggurui tapi tetap mengedepankan unsur edukasi. Kartini Milenial adalah mereka yang mampu memanfaatkan kuota serta dua jempolnya untuk kebaikan dan masa depan bangsanya."



Bella Fawzi
"Kartini milenial menurut saya adalah perempuan yang tetap sadar akan kodrat dan posisinya tapi tidak lemah. Perempuan yang memiliki pendirian, mandiri, berani mengejar mimpi, dan menyuarakan kebenaran dengan gayanya yang elegan. Perempuan yang dihargai bukan karena gelar titel, harta, atau latar belakangnya, tetapi karena karakter yang dia miliki dan apa yang telah dia lakukan untuk dunia."



Prisca Niken
"Kartini Milenial kalo buat aku ya kita ini, perempuan generasi masa kini. Perempuan yang bisa beradaptasi dengan kemajuan zaman, perempuan yang memperjuangkan emansipasi tapi nggak lupa sama kodrat diri. Kartini Milenial itu sosok perempuan yang bisa jadi inspirasi buat perempuan lain, peduli pada keluarga, sesama, lingkungan, juga diri sendiri. Dan bisa menjadikan kepeduliannya itu sebagai sebuah aksi nyata yang berguna. Tuntutan jaman sekarang semakin beragam, simbol emansipasi bukan lagi sekedar memperjuangkan hak atau kesetaraan, tapi juga menjaga harga diri dan saling mendukung sesama perempuan. Menjadi perempuan itu istimewa, mari kita sama-sama tunjukkan itu pada dunia."

Dina Faisal 
"Makna Kartini buat aku yang melek politik. Kartini mengangkat emansipasi perempuan dengan berani. Kartini melakukan dan memulai sesuatu dengan keberanian, termasuk di tahun Pemilu ini. Perempuan harus berani merangkul keluarganya untuk  mengatakan “tidak” terhadap politik uang. Profesi apapun yang dilakoni perempuan, mau dia seorang petani, buruh, pedagang, pegawai negeri, politisi, jurnalis, dan lain sebaginya harus bisa membangkitkan semangat cinta tanah air dan harga dirinya, dan bangsanya."



Dana Paramita
"Buatku, kartini di zaman digital jauh lebih dinamis dan pandai mendudukkan diri sejajar dengan pria. Terlebih di era milenial dengan segala kemudahan akses internet dan teknologi, membuat perempuan seharusnya semakin bebas berkarya dan berprestasi karena keterbukaan informasi. Sesuai dengan apa yg dikatakan RA Kartini: "Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya.” Yg pasti, perempuan boleh terbang tinggi, asal nggak melupakan kodratnya sebagai perempuan."



Itulah selintas pemikiran keren dari Kartini Milenial yang selalu mendedikasikan karyanya untuk Indonesia. Lalu apa makna kata "Kartini Milenial" versi kamu?

Posting Komentar untuk "Makna "Kartini Milenial" bagi Para Jurnalis "

Email Hosting
Email Hosting